
Pada saat memasang heatsink (pendingin) pada Prosesor ataupun pada chipshet kartu video (VGA Card), maka diwajibkan menggunakan Thermal Paste.
Hal ini karena thermal paste sangat penting dalam membantu proses
perambatan panas sehingga kinerja heatsink menjadi lebih maksimal.
Sebagus dan semahal apapun heatsink yang kita gunakan namun jika tanpa
thermal paste maka panas yang keluar dari prosesor atau chipset menjadi
tidak lancar, bahkan bisa menyebabkan kegagalan kerja dari perangkat
tersebut.
Mengenal Thermal Paste dan Fungsinya
Thermal
paste adalah pasta penghantar panas sangat tinggi yang digunakan
diantara dua buah objek/benda (biasanya heatsink dan CPU/GPU) agar dapat
menghantarkan panas yang lebih baik. Thermal paste mengisi rongga
mikroskopis yang terbentuk diantara dua buah objek (heatsink dengan
CPU/GPU) yang dapat menjebak udara masuk diantaranya sehingga
mengakibatkan kerugian pelepasan panas menuju ke heatsink. Udara adalah
konduktor panas yang sangat jelek. Thermal Interface Materials (TIM)
dapat mengkonduksikan (menghantarkan) panas hingga 100 kali lebih besar
dari pada udara. Namun, thermal paste tidak lebih baik dari konduktor
tembaga. Thermal paste yang terlalu banyak juga akan menghambat proses
pelepasan panas sehingga kinerja heatsink tidak bisa maksimal.

Gambar
diatas menunjukan kontak antara heatsink dengan CPU/GPU yang diperbesar
beberapa kali. Tampak pada gambar diatas terjadi rongga mikroskopis
yang bisa menjebak udara masuk diantaranya. Rongga putih pada gambar
merupakan kantong udara yang harus berisi TIM sehingga proses pelepasan
panas menjadi lebih baik. Jika kita memiliki heatsink dan CPU/GPU dengan
kerataan sempurna sebenarnya kita tidak memerlukan thermal paste, namun
hal itu tidak mungkin. Maka dari itulah kita memerlukan thermal paste
sebagai pengisi rongga udara yang mampu membantu proses perambatan panas
dari CPU ke heatsink.
Jenis Thermal Paste
Pada dasarnya ada tiga jenis thermal paste, yaitu:
1) Metal Based
TIM
ini merupakan jenis thermal paste yang paling populer karena mereka
memiliki performa terbaik dari ketiganya. Pasta ini memiliki banyak
partikel logam kecil pada pasta yang memiliki konduktifitas panas sangat
tinggi. Salah satu kelemahan dari jenis pasta ini adalah mampu
menghantarkan listrik yang dapat menyebabkan masalah.
2) Ceramic Based
TIM ini merupakan solusi terbaik dari pada menggunakan pasta berbasis logam (metal based).
Thermal paste ini menganduk bahan konduktif (penghantar) panas yang
banyak mengandung partikel keramik kecil. Keuntungan thermal paste
berbasis keramik ini bahwa pastanya tidak dapat menghantarkan listrik.
3) Silicon Based
TIM ini biasanya disediakan langsung dalam bentuk thermal pad
(bantalan thermal) yang terpasang pada paket heatsink. Jenis ini dapat
menghantarkan panas dengan baik dan kualitasnya tidak berbeda jauh
dengan jenis lainnya. Biasanya jenis thermal paste ini dijual bersama
kit heatsink.

Sebenarnya masih ada thermal paste jenis lain, yaitu thermal epoxy.
Jenis ini biasanya berupa minyak biasa yang diterapkan secara permanen
pada heatsink. Namun, thermal epoxy tidak dianjurkan untuk beberapa
kasus walaupun ada yang menggunakannya. Salah satu contoh penggunaan
thermal epoxy adalah yang sering digunakan untuk merekatkan heatsink
dengan chipset kartu video (video card). Biasanya thermal epoxy
digunakan untuk jangka waktu yang lama walaupun pada beberapa kasus
jenis ini tidak dapat bekerja maksimal. Jika anda termasuk orang yang
malas mengganti thermal paste makan dianjurkan menggunakan jenis thermal
epoxy. Kerugian menggunakan jenis thermal epoxy adalah sulit dalam
proses penggantian, karena heatsink menempel lebih kuat dari pada jenis
lainnya.
Jika anda berniat mengganti thermal epoxy maka masukanlah
kartu video (video card) pada freezer (pendingin) sebelum mengupasnya.
Suhu yang rendah akan membuat epoxy menjadi rapuh, sehingga akan lebih
mudah untuk mengupasnya/membersihkannya.
Memilih Thermal Paste yang Benar
Ketika
kita akan memilih jenis thermal paste, pastikan kita memilih salah satu
jenis yang sesuai dengan kebutuhan dari dua jenis thermal paste yang
mampu menghantarkan panas dengan baik, yaitu bebasis metal (metal based)
atau berbasis keramik (ceramic based). Disarankan menggunakan thermal
paste berbasis logam (metal based) karena jenis ini merupakan yang
terbaik dan banyak orang yang menggunakannya. Tapi hati-hati, karena
jenis CPU/GPU sekarang tersusun dari berjuta-juta transistor dan
komponen elektronik lainnya yang menonjol dan tampak dari luar. Jika
kita tidak berpengalaman dalam memasang heatsink yang menggunakan
thermal paste terpisah maka hindari menggunakan thermal paste berbasis
metal karena jika thermal paste berlebihan dan meleleh ke bagian
komponen elektronik bisa mengakibatkan hubungan singkat pada komponen,
akibatnya fatal, hubungan singkat dan komponen mati. Untuk menghindari
hal tersebut lebih baik memilih thermal paste berbasis keramik.
Thermal
paste berbasis keramik lebih aman digunakan untuk komponen-komponen
yang rangkaiannya terlihat, kecuali kita sudah terbiasa menggunakan
thermal paste berbasis metal. Jangan sekali-kali menggunakan thermal
paste metal based pada perangkat RAM karena bisa mengakibatkan hubungan
singkat. Pastikan CPU/GPU yang kita miliki menggunakan Integrated Heat Spreader
(IHS) yaitu berupa lempengan tembaga luas diatasnya. Namun, beberapa
orang membuangnya untuk mendapatkan kinerja heatsink yang lebih
maksimal.
Untuk thermal paste yang berkualitas, ada beberapa merk terkenal diantaranya Arctic Silver, Arctic Cooling, Coollaboratory,
dan beberapa merk terkenal lainnya. Merk tersebut dibuat dengan
material thermal berkualitas tinggi dan telah banyak digunakan. Masih
banyak merk lain yang lebih bagus namun tentunya dengan harga yang lebih
mahal.
Membersihkan Chipset
Jika
kita akan memasang heatsink dan CPU/GPU baru, maka hal ini tidak perlu
dilakukan. Membersihkan chipset ini dilakukan jika kita akan mengganti
salah satunya, atau akan mengganti cooler kartu video, maka bersihkan
chipset terlebih dahulu. Untuk membersihkan chipset kita bisa
menggunakan cairan Isopropyl Alcohol, Acetone, atau cairan lain yang sering disebut ArctiClean. Gunakan pembersih atau kain lap non-linty atau Q-Tips (penyeka kapas). Q-Tips lebih mudah digunakan karena ukurannya kecil sehingga mampu menyentuh bagian dan sudut yang terkecil.
Untuk
Isopropyl Alcohol akan lebih baik jika menggunakan yang memiliki
presentase lebih tinggi. 70% kadungan alkohol itu baik, namun 90% keatas
merupakan cairan ideal. Presentase yang tinggi akan semakin mempercepat
proses penguapan sehingga residu akan mudah terbuang. Dengan kandungan
alkohol 99% akan membuat residu terbuang sempurna.
Catatan:
Jangan gunakan pembersih berbasis minyak, karena minyak akan merusak
kinerja pendingin hal ini karena lapisan minyak akan menghambat proses
perambatan panas.
Ketika
anda sedang membersihkan heatsink, celupkan kain/Q-Tips pada Isopropyl
Alcohol, lalu usapkan dengan lembut pada permukaan heatsink chipset
sampai semua pasta yang lama bersih. Lakukan hal ini berulang-ulang
untuk mendapatkan permukaan heatsink chipset yang bersih. Ada juga yang
menggunakan kartu kredit atau kartu perdana ponsel untuk mengikis pasta
(thermal paste) yang lama, baru kemudian menggunakan kain/Q-Tips yang
dibasahi Isopropyl Alcohol untuk membersihkan sisa pasta lama.
Hal
yang sama dilakukan pada chipset atau CPU/GPU. Namun, ini harus
dilakukan dengan hati-hati, jangan mendorongon CPU/GPU yang masih
menempel pada soket terlalu keras, karena hal tersebut bisa membengkokan
pin-nya.
Catatan:
Pastikan Anda tidak menyentuh permukaan chip dengan jari telanjang,
karena kulit memiliki minyak alami yang bisa menempel dipermukaan
chipset.
Untuk mengikis
thermal paste lama, kita bisa menggunakan kartu kredit atau kartu
perdana ponsel atau benda yang terbuat dari bahan plastik dengan
hati-hati, hindari menggunakan benda yang terbuat dari logam, karena hal
ini bisa merusak permukaan chipset dan memperbesar rongga udara antara
chipset dan heatsink. Pastikan semua thermal paste lama terbuang dan
permukaan chipset bersih sehingga proses perambatan panas tidak
terganggu.
Memasang Thermal Paste
Memberi
thermal paste adalah pekerjaan ringan, namun perlu waktu dan
konsentrasi. Ingat fungsi thermal paste? Thermal paste di gunakan untuk
mengisi rongga udara yang terbentuk diantara heatsink dengan chipset
atau CPU/GPU agar proses perambatan panas bisa maksimal. Rongga udara
yang terbentuk diantara dua benda ini bisa menyebabkan proses perambatan
panas terganggu, maka diperlukan thermal paste yang mengisi rongga
udara tersebut. Jumlah thermal paste yang digunakan disesuaikan dengan
luas permukaan chipset dan tidak boleh terlalu banyak karena fungsinya
juga hanya untuk mengisi rongga udara mikroskopis.
Beberapa orang melakukan "lap"
atau memperhalus heatsink agar lebih rata dan halus. Hal ini untuk
meningkatkan kinerja heatsink yang lebih baik. Ketika kita melakukan lap
dengan baik, maka kita hanya membutuhkan sedikit thermal paste dengan
hasil perambatan panas yang baik.
Jika CPU sudah bersih dan thermal paste sudah siapkan, maka saatnya melapisi CPU.
Untuk
memasang thermal paste, teteskan sedikit thermal paste pada permukaan
CPU kira-kira sebesar beras, sehingga tidak meleleh keluar permukaan
ketika heatsink di pasang. Setelah meneteskan TIM dalam jumlah tepat
(jumlah TIM bervariasi tergantung permukaan CPU, GPU membutuhkan sedikit
thermal paste dari pada CPU dengan IHS) ratakan TIM pada permukaan
hingga merata dan menutupi semua permukaannya. Heatsink yang kurang rata
permukaannya membutuhkan jumlah TIM yang lebih banyak.

Jika
menggunakan AS5 atau pada beberapa jenis TIM, hanya diperlukan beberapa
tetes TIM pada permukaan CPU dengan IHS tanpa perlu diratakan. Tekanan
dari heatsink pada saat dipasang akan menyebabkan thermal paste menyebar
dengan sendirinya. Di beberapa kasus hal ini merupakan cara terbaik
dalam memasang thermal paste dan kita tidak perlu khawatir dengan
hasilnya. Hasilnya rongga-rongga udara akan lebih terisi pada pemukaan
heatsink dan CPU. CPU dengan IHS akan menghasilkan panas terpusat pada
IHS-nya saja yang merupakan inti dari CPU.
Catatan :
Hanya perlu sedikit thermal paste yang diteteskan di bagian tengah CPU
dengan IHS tanpa perlu meratakannya. Namun jika jenisnya CPU tanpa IHS
maka kita perlu hati-hati dan thermal paste harus diratakan pada
permukaan inti CPU setipis dan sehalus mungkin.
Beberapa
orang menggunakan sarung tangan plastik atau sarung tangan lateks untuk
meratakan thermal paste pada pemukaan CPU, sehingga tidak mengotori
tangan dan minyak alami dari tangan tidak ikut menempel pada thermal
paste. Atau kita bisa menggunakan bahan plastik yang rata (straight edge),
misal; kartu kredit atau kartu perdana ponsel untuk meratakan thermal
paste. Thermal paste harus rata dan setipis mungkin, kurang dari satu
milimeter, dan bahkan hampir transparan itu akan lebih baik.
Catatan:
Jika menggunakan sarung tangan dari bahan lateks, pastikan sarung
tangan tidak mengandung debu yang bisa menempel dan bercampur dengan
thermal paste sehingga dapat menurunkan kualitas perambatan panas.
Cara
lain adalah meneteskan thermal paste pada permukaan heatsink kemudian
meratakannya. Hal ini juga menjamin rongga-rongga udara pada heatsink
terisi dengan baik sehingga mampu meningkatkan kemampuan perambatan
panas.
Setelah
memasangkan thermal paste pada CPU atau heatsink dengan rata dan tipis
maka langkah selanjutnya adalah memasangkan heatsink pada CPU.
Hati-hatilah pada saat memasangkan heatsink jangan sampai dilakukan dua
kali. Jika gagal dalam pemasangan, maka kita harus meratakan thermal
paste lagi. Letakan CPU dalam permukaan rata untuk mendapatkan thermal
paste yang baik, jika dipasang dalam posisi miring kemungkinan thermal
paste tidak menyebar dengan merata sehingga mengurangi kualitas
perambatan panas.
Kesimpulan
Setelah
heatsink dipasang dengan benar dan kipas pendingin dihubungkan ke
tegangan, coba hidupkan komputer. Kemudian masuk ke BIOS dan perhatikan
kenaikan suhu pada CPU atau kartu video dalam beberapa menit. Hal ini
untuk memastikan bahwa thermal paste dan heatsink terpasang dengan baik.
Perhatikan kenaikan suhunya tidak terlalu drastis, jika kenaikan
suhunya tidak normal ada kemungkinan pemasangan thermal paste dan
heatsink tidak benar.

Pada beberapa jenis thermal paste di kenal istilah "
burn-in period".
Pada periode ini kinerja thermal paste akan meningkat dan mampu
menurunkan suhu dengan baik. Namun karena panas yang diterima terus
menerus, kinerja thermal paste akan menurun secara bertahap. AS5 secara
bertahap akan mengalami penurunan kinerja antara 5-8
oC
setelah lebih dari 200 jam penggunaan. Terlalu sering mengalami
pemanasan dan pendinginan akan membantu mempercepat penurunan kinerja
thermal paste.