99designs and crowdspring
Sebagai freelancer baru (dalam hal ini saya akan membahas khusus
desainer grafis), kita seringkali sulit mendapatkan projek dikarenakan
minim pengalaman, portfolio yang belum terbangun, dan yang lebih fatal
jaringan pertemanan yang masih sedikit. Namun jangan pesimis dulu,
newbie itu hanya status, yang terpenting itu adalah kemampuan kita dalam
menangani dan menyelesaikan projek.
Seiring makin bertambah murahnya koneksi internet di Indonesia, maka
kita sebagai newbie menjadi lebih mudah mencari projek, kalau
teman-teman web developer biasanya pergi ke GetAFreelancer, Elance,Scriptlance, atau RentACoder. Lalu bagaimana dengan yang notabene hanya bisa mendesain saja seperti saya
?. Untuk masalah ini, pilihan saya jatuh ke 99designs.
Kenapa? karena projek yang di buka biasanya hanya sampai tahap mock up
saja dalam bentuk layered PSD atau desain logo dalam bentuk Adobe
Illustrator. Sempurna bagi desainer seperti saya! (walaupun akhir-akhir
ini saya ingin mempelajari css juga untuk desain website).
Pada dasarnya 99designs bisa
di bilang website Free Pitching. Upss! jangan kaget dulu, tidak sejelek
istilahnya kok, sistem permainan nya seperti kompetisi. Klien membuka
projek, dan desainer yang tertarik bisa mengirimkan desain nya, lalu
klien akan memilih desain mana yang paling pas dengan projek nya
tersebut. Pemenangnya memang hanya 1 desainer saja dan berpuluh atau
bahkan beratus entri desain yang masuk akan terbuang sia-sia (well,
menurut saya tidak akan terbuang sia-sia kalau kamu mengerjakannya
dengan kesungguhan hati). Karena mungkin desain tersebut bisa menjadi
portfolio kamu di kemudian hari.
Sistem pembayaran di 99designs juga
aman, karena untuk listing projek saja klien membayar $39, dan hadiah
nya sudah di bayarkan ke 99designs. Jadi, bila kita menang nanti, yang
membayar kita adalah 99designs.
Ok, cukup pengenalan awal mengenai 99designs, sekarang saya akan
memberikan tips yang bisa membantu kamu ‘bermain’ di 99designs dan
bahkan kamu bisa menemukan calon klien tetap dari sana.
1. Resapi Projek
Jangan tergiur
dengan besarnya hadiah yang bisa di menangkan. Pelajari dulu brief
projek tersebut, lalu resapi (bayangkan hasil desain akhir dan lakukan
sketsa awal). Pikirkan apakah kamu akan menikmati projek tersebut atau
tidak, karena memang banyak projek lain yang bisa kamu pilih yang sesuai
dengan kelebihan dan kesukaan kamu, di banding kamu tidak enjoy
mengerjakannya dan mungkin pada akhirnya tidak memenangkan kompetisi
tersebut.
2. Tinjau Kualitas & Kuantitas Kompetisi
Berikutnya adalah melihat entri lain (jika memang sudah ada yang
mengirimkan), lalu bandingkan dengan konsep kamu sendiri, apakah desain
kamu lebih baik (lebih cocok dengan brief klien, lebih rapih, lebih
detail)?. Anggap saja ini tahap mengukur kemampuan diri kamu sendiri
sebelum benar-benar mendesain untuk kompetisi tersebut. Lihat juga sudah
ada berapa banyak desain yang sudah dikirimkan, 10, 20, 100? dan sudah
ada berapa desainer yang mengikuti kompetisi ini?.
Saran saya, jika sudah ada 20+ desainer dan 30+ desain yang sedang
‘bertarung’ lebih baik kamu mencari projek yang lain, waktu adalah uang!
jangan buang waktu dengan mengirimkan desain yang mungkin sudah pernah
di buat oleh desainer lain. Pertama, kamu akan di anggap menyontek (bad
karma) dan Kedua, kamu akan di anggap tidak kreatif oleh klien. Tapi
silakan lupakan saran ini jika memang konsep dan desain kamu benar-benar
berbeda.
3. Pelajari Gerak Gerik Klien
Apakah klien ini cepat dan sering memberikan feedback yang berguna
untuk desain-desain yang sudah dikirimkan?. Apakah klien ini merupakan
tipe yang menghargai kreatifitas (mencari desain yang beda dari yang
lain)?. Atau merupakan tipe klien yang pasif (hanya memberikan rating
tanpa feedback, dan tidak terlalu peduli dengan orisinalitas konsep)?.
Jangan lupa tinjau juga latar belakang klien ini, sudah berapa
kompetisi yang dia buka di 99designs?, jika masih baru, cari tahu juga
apakah klien ini mungkin individual atau perusahaan yang
meng-outsource-kan projek desain nya?. Yang terakhir itu bisa di jadikan
titik cerah dalam menemukan klien tetap.
4. Jangan Jadi yang Pertama
Maksudnya adalah, jangan menjadi yang pertama kali mengirimkan entri
desain, di tambah jika ide dan desain kamu memang sangat pas dengan
brief projek tersebut. Di karenakan semua member 99designs (desainer
& klien) bisa melihat semua desain yang dikirimkan, maka tidak heran
kalau banyak terjadi plagiat konsep di sana sini, bahkan layout dan
desain style yang sama seringkali di temukan (terlebih jika klien
tampaknya menyukai salah satu entri desain).
Lebih baik pakai cara “Wait & See”, tunggu sampai ada 2-5 entri
lalu bandingkan dengan desain kamu. Jika memang desain kamu lebih baik
dan belum ada yang mirip dari antara entri desain yang lain tersebut,
then you’re good to go. Selain itu kamu juga bisa mempelajari gerak
gerik klien.
5. Berikan Konsep & Alasan Khusus
Jangan pernah sekali-kali mengirimkan entri desain dengan notes/comment seperti ini : “Hi! this is my entry”, “Hi! hope you like it” atau yang paling parah, tidak memberikan notes sama sekali.
Jadilah yang berbeda dari yang lain, percayalah contoh buruk di atas
banyak sekali terjadi (saya juga pernah melakukan nya pada saat awal,
hanya karena malas bercerita sedikit mengenai desain saya), sehingga
kalau kita memberikan effort sedikit saja untuk menjelaskan konsep
desain kita dengan baik melalui notes maka kita setidaknya sudah plus di
mata klien jika dibandingkan dengan desainer yang lain.
6. Berkomunikasi dengan Lancar
Balas komentar klien dengan cepat dan baik, update entri desain kamu
sesuai saran nya (tenang saja klien di 99designs kebanyakan mempunyai
taste yang lumayan) dan mungkin berikan saran atau masukan untuk klien,
di iringi dengan alasan/konsep khusus di balik saran kamu.
Jika kamu sudah melanjutkan projek melalui email ( di luar 99designs, hey selamat!
), komunikasi yang lancar dan cepat merupakan hal mutlak, kalau memang
belum sempat membalas/meng-update, berikan janji kapan kamu akan
membalas pesan klien tersebut.
7. Berikan yang Terbaik!
Selalu! Jangan pernah setengah hati dalam mengerjakan
projek/kompetisi yang kamu ikuti. Ingat, selain hadiah uang, kita juga
membangun portfolio. Berikan ide, desain, detail dan komunikasi terbaik
yang kamu bisa.
Pengalaman saya mendapatkan klien tetap adalah dia melihat portfolio
saya (desain yang tidak menang) di 99designs, dan langsung mengontak
melalui email untuk sebuah projek, yang berlanjut sampai sekarang. Jadi,
itulah mengapa saya mengatakan di awal bahwa 99designs tidak terlalu
buruk kok, if you do it 110%!
So, apakah di antara kamu ada juga yang mempunyai pengalaman
‘bermain’ di 99designs? Dan apakah kamu ingin menambahkan tips tersebut
di atas? Mungkin kamu mempunyai pengalaman di website lain yang sejenis?
Ayo silakan berkomentar! 
EmoticonEmoticon